LDK Cahaya Islam STAIN Curup Terdepan Dalam Amal dan Ilmu

Assalamualaikumwrwb ! Terima kasih telah berkunjung ke blog kami, "Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berperang di jalanNya dan berada dalam barisan yang teratur seolah-olah mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh. (Asshaf:4) !

Sabtu, 04 Juni 2011

Jika Dosaku Menggunung Tinggi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUukvcAgbFwFhHO8TMfb1nx3ssRUiN7FLi11FO_tMepQU_aoiyzAArUw_rccIccLBMYUh2CFWxI0G4k5BRRCYMR8DmQmtcXA7fz8xRJbBEKiNZ2PdrCq0pc0EtLG4DQYebr9vukWPGfvI/s1600/berdoa1.jpg

Jika dosaku menggunung tinggi
Maka pengampunan-Mu  sungguh melangit luas
Jika syukurku selautan tak bertepi
Maka syukur itu hanyalah setetes nikmat-Mu di bumi

Duhai kekasih ku,
Aku pernah lupa menemui-Mu di waktu fajar
Karena buaian mimpi yang membuat ku terlena

Duhai kekasih ku,
Aku pernah lupa dengan janjiku untuk bertemu dengan –Mu di suatu siang di rumah berkuba dan Bermenara
Karena aku memilih lunch dengan rekan kerjaku di sebuah rumah makan yang mewah

Duhai pujaan ku,
Aku pun pernah membuat-Mu cemburu
Saat Kau panggil aku di waktu sore, namun aku tak menghiraukan

Duhai kekasih ku
Aku juga pernah melupakan-Mu
Saat di suatu petang Kau tunggu aku disuatu surau
Aku malah meninggalkan-Mu karena lelah dan tak mau diganggu

Duhai dambaan ku
Aku pun pernah acuh pada-Mu di waktu malam
Karena aku berpura-pura tak dengar panggilan-Mu, dan memilih menyaksikan hiburan

Malah surat cinta yang kau berikan padaku
Tak pernah kubaca hanya kusimpan
Di atas lemari yang berdebu

Duhai kekasihku disana…
Aku tahu
Kau masih mengasihi dan menyanyangi ku selalu
Walau sudah terlalu sering aku melupakan-Mu
Aku tahu
Kau akan selalu memaafkanku
Walau sudah terlalu sering aku mengkhianati-Mu

Duhai kekasihku..
Sudah terlalu banyak pemberian yang Kau berikan padaku
Namun aku jarang sekali berterima kasih pada-Mu

Duhai kekasihku
Maaf kan aku telah membuat-Mu cemburu..
Saat aku menyayangi istri dan anak ku
Aku sedikit melupakan-Mu
Saat keindahan dunia begitu menarik perhatian ku
Aku tak ingat bahwa Kau lah yang telah memberikan itu semua padaku
Saat harta ku semakin banyak
Aku beli apa saja dan melupakan shodaqoh ku
Saat rumah ku berdiri besar dan mewah
Aku jadi khawatir meninggalkan rumah ku dan melupakan rumah-Mu
Saat daganganku laris manis
Aku tunda perintah-Mu, karena khawatir dengan kerugian yang akan aku dapatkan
Saat ternak ku semakin berkembang biak
Aku bertambah sibuk dengan ternakku, dan melupakan janji kita di suatu surau
Saat proyek bisnis begitu menggoda
Aku tak mau telat bertemu rekan bisnisku, sampai panggilan-Mu menjadi begitu mengganggu di telingaku

Maafkan aku untuk itu semua..
Maafkan aku,
jika aku lebih mencintai dunia dari pada Engkau duhai kekasihku
Maafkan aku yang sering melupakan-Mu di sepanjang waktu

Jangan Kau cemburu padaku
Jangan Kau jauhi aku
Jangan Kau marah padaku
Sungguh…
Aku tak sanggup hidup tanpa-Mu

Duhai Allah kekasihku…
Di ruang kecil ini
Berteman pelita dengan cahaya temaram
Kurenungi kembali tentang hubungan kita selama ini
Ku ambil selembar kertas dan sebuah pena
Ku tuliskan satu persatu dosa dan khilaf yang telah ku lakukan
Ku bagi menjadi dua bagian
Sebelah kiri dosa besar, sebelah kanan dosa kecil
Lalu ku lingkari dosa dan khilaf yang sering kulakukan….

Astaghfirullah…
Aku lalai dalam sholatku,,
Aku malas bersedekah
Aku sering meng-ghibah dan memfitnah
Aku jarang ke rumah-Mu
Aku enggan membaca ayat-ayat – Mu
Aku egois dengan saudaraku
Aku merasa paling banyak beramal dalam dakwah
Aku sering mengeluh saat ujian mendera
Aku sering merasa paling benar


Ya Allah Robb tercinta ku…
Maafkan aku untuk itu semua…
Maafkan aku…
Aku sering berkata cinta pada-Mu
Tapi aku belum mampu membuktikan…
Aku sering berkata cinta pada-Mu
Tapi aku selalu membuat-Mu cemburu…

Ya Robbi….
Aku tahu Engkau mendengar keluh kesahku di malam ini..
Maka ampunilah semua khilaf dan dosaku…
Duhai kekasihku….amin…


Tangerang, 7 April 2011
Di sudut ruang sholat rumah ku
Pukul 03.30

Abu Rafah (copas islamedia)

Jumat, 03 Juni 2011

Semua Berawal Dari Sini

"Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang-orang yang berjalan dengan membawa hasutan, yang memecah belah antar-saudara, yang mencari-cari kesalahan orang-orang yang tidak bersalah." (HR Thabrani)
...

وَقُلْ لِعِبَادِى يَقُوْلُواالَّتِى هِىَ أحْسَنْ اِنَّ الشيْطَان يَنْزِغُ بَيْنَهُمْ ان الشيطان كان لِلْإنْسَانِ عَدُوّا مُبِيْنا

Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS Al-Isro (17):53)

Abdullah bin Umar ra menyampaikan hadits, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:

“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurot mereka. Karena orang yang suka mencari cari aurot saudaranya sesama muslim, Allah akan mencari-cari aurotnya. Dan siapa yang dicari-cari aurotnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.”

(HR. At Tirmidzi no. 2032, HR. Ahmad 4/420. 421, 424 dan Abu Dawud no. 4880. hadits shahih. Keterangan: yang dimaksud dengan aurot disini adalah aib/cela atau cacat, kejelekan dan kesalahan).

Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Orang yang paling dicintai Allah diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaqnya, yang merendahkan bahu, yang mau menjalin dan mau dijalin. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang-orang yang berjalan dengan membawa hasutan, yang memecah belah antar-saudara, yang mencari-cari kesalahan orang-orang yang tidak bersalah."
(HR Thabrani dalam Kitab al-Ausath)

Nabi saw juga bersabda:

"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang paling buruk diantara kalian?" Para sahabat menjawab, “Tentu”. Nabi saw bersabda: "Orang-orang yang berjalan seraya membawa hasutan, yang merusak diantara orang-orang yang bercinta kasih, yang menginginkan aib bagi orang-orang yang tidak bersalah". (HR Ahmad)

Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ

"Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan satu kalimat, ia tidak menganggapnya berbahaya; dengan sebab satu kalimat itu ia terjungkal selama 70 tahun di dalam neraka."

(HR at-Tirmidzi, no. 2314. Ibnu Majah, no. 3970. Ahmad, 2/355, 533. Ibnu Hibban, no. 5706. Syaikh al-Albâni menyatakan: "Hasan shahîh".)

Di dalam Musnad Imam Ahmad, dari Anas bin Mâlik , dari Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda:

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

"Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, ia tidak akan masuk surga".

(HR Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin, 3/13.)

Abdullah bin Mas'ud ra berkata: aku telah mendengar Rasulallah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثَرُ خَطَايَا إِبْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ

"Kebanyakan kesalahan anak Adam ialah pada lidahnya"

(HR Thabrani, Ibnu `Asakir, dan lainnya. Lihat Silsilah ash-Shahîhah, no. 534.)

Dikatakan, Seseorang meminta dari seorang bijak bestari tujuh ratus ketenangan dalam tujuh kalimat. Setelah datang kepadanya, orang itu berkata,

“Sesungguhnya aku datang untuk mendapatkan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Beritahukanlah kepadaku tentang langit dan apa yang lebih berat darinya. Tentang bumi dan apa yang lebih luas darinya. Tentang batu karang dan apa yang lebih keras darinya. Tentang api dan apa yang lebih panas darinya. Tentang salju dan apa yang lebih dingin darinya. Tentang lautan dan apa yang lebih kaya darinya. Dan tentang orang papa dan apa yang lebih hina darinya?”

Orang bijak bestari menjawab, “Berdusta atas orang yang tidak bersalah lebih berat dari segenap langit, kebenaran lebih luas dari bumi, hati yang menerima lebih kaya dari lautan, ketamakan dan kedengkian lebih panas dari api, kebutuhan akan kerabat apabila tidak berhasil lebih dingin dari salju, hati orang kafir lebih keras dari batu, dan penghasut apabila terbongkar perkaranya lebih hina dari orang papa.”

Seorang ahli hikmah berkata, aku tidak pernah menyesali apa yang tidak aku ucapkan, namun aku sering sekali menyesali perkataan yang aku ucapkan. Ketahuilah, lisan yang nista lebih membahayakan pemiliknya daripada membahayakan orang lain yang menjadi korbannya.

Ikhwatifillah, itulah pesan-pesan Nabi untuk kita semua, hamba-hamba Allah yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia terlebih di akhirat. Semoga Allah mengampuni kita semua, memaafkan kesalahan dan ketergelinciran kita, dan dengan rahmatNYA mengkaruniakan keselamatan di dunia dan di akhirat. Amin. [bg/piyungan] COPAS Islamedia

*.sumber: Kitab Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali

Kamis, 02 Juni 2011

Kewajiban Bertaubat dan Urgensinya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXUBni_8uoGYIqp69PEID1Qi91_NFeRym3mq5LOOKdhMcbUo2wufmRXl-Ym7gKDHN0FRDHOlJiMDRp0MR19q0TXU2xRn4R1OfbIg_L6gZ6jcqz9qPzaTG1i3IDbvXXCl1NnN8dXP0i-Js9/s320/taubat2.jpg 

Taubat dari dosa yang dilakukan oleh seorang mu'min --dan saat itu ia sedang berusaha menuju kepada Allah SWT -- adalah kewajiban agama. Diperintahkah oleh Al Quran, didorong oleh sunnah, serta disepakati kewajibannnya oleh seluruh ulama, baik ulama zhahir maupun ulama bathin. Atau ulama fiqh dan ulama suluk. Hingga Sahl bin Abdullah berkata: Barangsiapa yang berkata bahwa taubat adalah tidak wajib maka ia telah kafir, dan barangsiapa yang menyetujui perkataan seperti itu maka ia juga kafir. Dan ia berkata: "Tidak ada yang lebih wajib bagi makhluk dari melakukan taubat, dan tidak ada hukuman yang lebih berat atas manusia selain ketidak tahuannya akan ilmu taubat, dan tidak menguasai ilmu taubat itu (Di sebutkan oleh Abu Thalib Al Makki dalam kitabnya Qutul Qulub, juz 1 hal. 179).

Taubat dalam Al Quran

Al Quran memberi perhatian yang besar terhadap taubat dalam banyak ayat-ayat yang tersebar dalam surah-surah Makkiah atau Madaniah. Kita akan membaca ayat-ayat itu nantinya, insya Allah.
"Bertaubatlah kepada Allah SWT dengan Taubat yang semurni-murninya".
Di antara perintah yang paling tegas untuk melaksanakan taubat dalam Al Quran adalah firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS. At Tahrim: 8).
Ini adalah perintah yang lain dari Allah SWT dalam Al Quran kepada manusia untuk melakukan taubat dengan taubat nasuha: yaitu taubat yang bersih dan benar. Perintah Allah SWT dalam Al Quran itu menunjukkan wajibnya pekerjaan ini, selama tidak ada petunjuk lain yang mengindikasikan pengertian selain itu. Sementara dalam ayat itu tidak ada petunjuk yang lain itu. Oleh karena itu, hendaknya seluruh kaum mu'min berusaha untuk menggapai dua hal atau dua tujuan yang pokok ini. Yaitu:
  1. Menghapuskan dosa-dosa
  2. Masuk ke dalam surga.
Seluruh individu muslim amat membutuhkan dua hal ini:
Pertama: agar kesalahannya dihapuskan, dan dosa-dosanya diampunkan. Karena manusia, disebabkan sifat kemanusiaannya, tidak mungkin terbebas dari kesalahan dan dosa-dosa. Itu bermula dari kenyatan elemen pembentukan manusia tersusun dari unsur tanah yang berasal dari bumi, dan unsur ruh yang berasal dari langit. Salah satunya menarik ke bawah sementara bagian lainnya mengajak ke atas. Yang pertama dapat menenggelamkan manusia pada perangai binatang atau lebih buruk lagi, sementara yang lain dapat mengantarkan manusia ke barisan para malaikat atau lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu, manusia dapat melakukan kesalahan dan membuat dosa. Dengan kenyataan itu ia membutuhkan taubat yang utuh, sehingga ia dapat menghapus kesalahan yang diperbuatnya.
Kedua: agar ia dapat masuk surga. Siapa yang tidak mau masuk surga? Pemikiran yang paling berat menghantui manusia adalah: akan masuk kemana ia nantinya di akhirat. Ini adalah masalah ujung perjalanan manusia yang paling penting: apakah ia akan selamat di akhirat atau binasa? Apakah ia akan menang dan bahagia ataukah ia akan mengalami kebinasaaan dan penderitaan? Keberhasilan, kemenangan dan kebahagiaan adalah terdapat dalam surga. Sedangkan kebinasaan, kekecewaan serta penderitaan terdapat dalam neraka:
"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali Imran: 185.).

Bertaubatlah Kalian Semua Kepada Allah SWT, Wahai Orang-2 yg Beriman

Di antara ayat Al Quran yang berbicara tentang taubat adalah firman Allah:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur: 31).
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada seluruh kaum mu'minin untuk bertaubat kepada Allah SWT, dan tidak mengecualikan seorangpun dari mereka. Meskipun orang itu telah demikian taat menjalankan syari'ah, dan telah menanjak dalam barisan kaum muttaqin, namun tetap ia memerlukan taubat. Di antara kaum mu'minin ada yang bertaubat dari dosa-dosa besar, jika ia telah melakukan dosa besar itu. Karena ia memang bukan orang yang ma'shum (terjaga dari dosa). Di antara mereka ada yang bertaubat dari dosa-dosa kecil, dan sedikit sekali orang yang selamat dari dosa-dosa macam ini. Dari mereka ada yang bertaubat dari melakukan yang syubhat. Dan orang yang menjauhi syubhat maka ia telah menyelamatkan agama dan nama baiknya. Dan diantara mereka ada yang bertaubat dari tindakan-tindakan yang dimakruhkan. Dan di antara mereka malah ada orang yang melakukan taubat dari kelalaian yang terjadi dalam hati mereka. Dan dari mereka ada yang bertaubat karena mereka berdiam diri pada maqam yang rendah dan tidak berusaha untuk mencapai maqam yang lebih tinggi lagi.
Taubat orang awam tidak sama dengan taubat kalangan khawas, juga tidak sama dengan taubat kalangan khawas yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu ada yang mengatakan: "Kebaikan kalangan abrar adalah kesalahan orang-orang kalangan muqarrabin!" Namun, dalam ayat itu, semua mereka diperintahkan untuk melakukan taubat, agar mereka selamat.
Pengarang kitab Al Qamus memberikan komentar atas ayat ini dalam kitabnya (Al Bashair): Ayat ini terdapat dalam kelompok surah Madaniyyahh . Allah tujukan kepada kaum yang beriman dan kepada makhluk-makhluk-Nya yang baik, agar mereka bertaubat kepada-Nya, setelah mereka beriman, sabar, hijrah dan berjihad. Kemudian mengaitkan keberuntungan dengan taubat "agar kalian beruntung". Yaitu mengaitkan antara sebab dengan yang disebabkan. Dan menggunakan dengan 'adat' "la'alla" untuk memberikan pengertian pengharapan. Yaitu jika kalian bertaubat maka kalian diharapkan akan mendapatkan keberuntungan, dan hanya orang yang bertaubat yang berhak mengharapkan keberuntungan itu.
Sebagian ulama suluk berkata: Taubat adalah wajib bagi seluruh manusia, hingga bagi para nabi dan wali-wali sekalipun. Dan janganlah engkau duga bahwa taubat hanya khusus untuk Adam a.s. saja. Allah SWT befirman:
"Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia, kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dam memberinya petunjuk" (QS. Thahaa: 121-122).
Namun ia adalah hukum yang azali dan tertulis bagi umat manusia sehingga tidak mungkin dapat diterima sebaliknya. Selama sunnah-sunnah (ketentuan) Ilahi belum tergantikan. Maka kembali --yaitu dengan bertaubat-- kepada Allah SWT bagi setiap manusia adalah amat urgen, baik ia seorang Nabi atau orang yang berperangai seperti babi, juga bagi wali atau si pencuri. Abu Tamam berkata:
"Jangan engkau sangka hanya Hindun yang berhianat, itu adalah dorongan peribadi dan setiap orang dapat berlaku seperti Hindun!
Perkataan itu didukung oleh hadits:
"Seluruh kalian adalah pembuat salah dan dosa, dan orang yang berdosa yang paling baik adalah mereka yang sering bertaubat". Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya dari Anas. Juga taubat itu adalah wajib bagi seluruh manusia. Ia wajib dalam seluruh kondisi dan secara terus menerus. Pengertian itu dipetik dari dalil yang umum, Allah SWT berfirman: " dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah". Karena manusia tidak mungkin terbebaskan dari dosa yang diperbuat oleh anggota tubuhnya. Hingga para nabi dan orang-orang yang saleh sekalipun. Dalam Al Quran dan hadits disebutkan tentang dosa-dosa mereka, serta taubat dan tangisan sesal mereka.
Jika suatu saat orang terbebas dari maksiat yang dilakukan oleh tubuhnya, maka ia tidak dapat terlepas dari keinginan berbuat maksiat dalam hatinya. Dan jikapun tidak ada keinginan itu, dapat pula ia merasakan was-was yang ditiupkan oleh syaitan sehingga ia lupa dari dzikir kepada Allah SWT. Dan jika tidak, dapat pula ia mengalami kelalaian dan kurang dalam mencapai ilmu tentang Allah SWT, sifat-sifat-Nya serta perbuatan-perbuatan-Nya. Semua itu adalah kekurangan dan masing-masing mempunyai sebabnya. Dan membiarkan sebab-sebab itu dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan yang berlawanan berarti mengembalikan diri ke tingkatannya yang rendah. Dan manusia berbeda-beda dalam kadar kekurangannya, bukan dalam kondisi asal mereka (Lihat: Syarh Ainul Ilmi wa Zainul Hilm, juz 1 hal. 175. Kitab ini adalah mukhtasar (ringkasan) kitab Ihya Ulumuddin).

Orang yang tidak Bertaubat adalah Orang yang Zhalim

Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita -wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita yang lain (karena) boleh Jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk pangggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS .Al Hujurat: 11)
Setelah Allah SWT melarang kaum mu'minin untuk mencela seorang muslim --baik ia laki-laki atau perempuan-- serta mengejeknya dengan ucapan yang menyakitkan atau membuatnya susah; dan al-Quran menganggap orang yang mengejek sesama muslim sebagai orang yang mengejek dirinya sendiri, karena kaum muslimin adalah seperti satu tubuh; Al-Quran juga melarang untuk saling panggil memanggil dengan panggilan yang buruk yang tidak disenangi orang. Perbuatan itu semua akan memindahkan manusia dari derajat keimanan ke derajat kefasikan. Dari seorang mu'min menjadi seorang fasik, dan nama yang paling buruk setelah keimanan adalah kefasikan itu.
Kemudian Allah SWT berfirman:
"Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Ini adalah dalil akan kewajiban bertaubat. Karena jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang-orang zhalim. Dan orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung.
"Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." (QS. Yusuf: 23)
Juga tidak dicintai Allah SWT:
"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."( QS. Ali 'Imran: 57).
Serta mereka tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al Maidah: 51).
Dan mereka juga tidak selamat dari api neraka:
"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS. Maryam: 71-72.).
Ayat-ayat yang lain:
Di antara ayata-yat Al Quran yang mengajak kepada taubat dan menganjurkannya, serta menjelaskan keutamaannya dan buahnya adalah firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222).

Mengajak Kaum Musyrikin dan Kaum Kafir untuk Bertaubat

Di antara ayat-ayat Al Quran ada yang mengajak kaum musyrikin untuk bertaubat, serta membukan pintu bagi mereka untuk bergabung dalam masyarakat muslim, serta menjadi saudara seiman mereka. Seperti firman Allah SWT dalam surah at-Taubah setelah memerintahkan untuk memerangi kaum musyrikin yang melanggar perjanjian damai:
"Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. at-Taubah: 5).
"Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (QS. At-Taubah: 11)
Al Quran juga mengajak orang-orang Kristen untuk bertaubat dari perkataan mereka tentang ketuhanan al Masih atau ia sebagai satu dari tiga oknum tuhan! Sedangkan ia sebetulnya hanyalah seorang hamba Allah. Dan baginya telah terjadi apa yang terjadi bagi manusia biasa. Serta Al Quran mengajak untuk menyembah Allah SWT saja.
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah al Masih putera Maryam", padahal al-Masih (sendiri) berkata: "Hai bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: " bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Maidah: 72-74 ).
Bahkan Allah SWT Yang Maha Pemurah juga membuka pintu taubat bagi orang-orang kafir yang telah demikian keji menyiksa kaum mu'mimin dan mu' minat, serta telah melemparkan kaum mu'minin itu ke dalam api yang panas:
"Yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar. Ketika mereka duduk di sekitarnya. Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang beriman." (QS. al Buruj: 5-7.)
Allah SWT berfirman setelah menyebutkan kisah mereka itu, bahwa mereka membenci kaum mu'minin itu semata karena kaum mu'minin beriman kepada Allah SWT semata.
Allah SWT befirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu'min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar." (QS. al Buruuj: 10).
Hasan al Bashri mengomentari ayat ini: "lihatlah kedermawanan dan kemurahan Allah SWT ini: mereka membunuh para wali-Nya, dan Dia kemudian mengajak mereka itu untuk bertaubat dan meminta ampun kepada-Nya!."
Hingga kemurtadan --yaitu orang yang kafir setelah iman- taubat mereka masih dapat diterima. Allah SWT berfirman:
"Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjukki orang-orang yang zalim. Mereka itu balasannya ialah: Bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 86-89.) Islamedia 
 Yusuf Qardhawi

Selasa, 31 Mei 2011

Kenapa Harus Menangis??

Saudaraku…Kenapa harus menangis??
Bukankah jalan ini yang telah kau pilih, yang kau katakan akan kau lalui walaupun akan ada ujian, rintangan dan cobaan di dalamnya....jangan ada air mata...kalau kau hanya ingin menangisi kekalahanmu! seberapa besar semangat yang telah kau siapkan untuk terus menuju baris terdepan di jalan da'wah ini..padahal perjalanan ini masih begitu jauh dan tidak membutuhkan jiwa-jiwa lemah yang mudah menyerah...
saudaraku…kenapa harus menangis??
Kau bukanlah mujahid yang lemah...yang sering mengeluh dan mudah kecewa dengan apa yg terjadi...bukankah inilah tabiat jalan dakwah?? Yang akan selalu dilanda ghibah dan fitnah?? Kau masih ingat ketika Muhammad bin Abdullah Rasul kita yang mulia ketika difitnah sebagai tukang sihir?? Apakah kau juga masih ingat dengan Aisyah ra yang difitnah telah berzina?? Apakah juga kau masih ingat penderitaan para sahabat dijalan dakwah ini?? Lalu kenapa masih menangis??? Saat fitnah menderu wajah dakwah hari ini, bukankah fitnah-fitnah yang menerjang dakwah kita dahulu jauh lebih tragis dan menyakitkan?? Tidakkah kita malu untuk mengeluh, menangis, bahkan hengkang dari barisan ini, hanya karena fitnah dan tuduhan keji??
Saudaraku…kenapa harus menangis??
Bukankah kita ingin membangun bangunan dakwah yang tinggi dan kokoh? Dan bukankah jika semakin tinggi akan semakin banyak pula yang melihat dan memperhatikan bahkan berniat untuk menghancurkan? Lalu kenapa harus menangis? Jika banyak pihak luar yang berusaha merobohkannya, tidakkah sebaiknya kita berada di garda terdepan untuk menghalau semua makar yang ingin merobohkan bangunan dakwah kita?? Apakah kau menyesal telah membangun bangunan dakwah yang semakin tinggi dan megah?? Apakah kau menyesal jika hari ini bangunan dakwah kita telah terbuka dan nampak jelas karena ia semakin besar dan tinggi dan semua orang bisa melihat bahkan bisa masuk kedalamnya?? Apakah kau hanya ingin membangun pondasi saja untuk dakwah ini? Dimana pondasi takan ada yang melihat?? Lalu dimana manfaat dakwah? Dimana konsep rahmatan lil ‘alamin, jika hanya membangun pondasi tanpa membangun rumah dakwahnya. Bagaimana obyek dakwah bisa masuk kedalam rumah dakwah ini, jika hanya pondasi tanpa bangunannya? Bukankah yang kita inginkan adalah sebanyak mungkin orang bisa masuk kedalam rumah dakwah kita?? Apakah kau ingin sholeh sendiri Saudaraku…?? jika kau ingin sholeh sendiri, kau ibarat bunga yang mekar namun tak menebar keharumannya…percuma!
Saudaraku…kenapa harus menangis??
Jika ada penghuni rumah dakwah ini harus keluar? Bukankah sebaiknya kau bersyukur, karena kau masih Allah tetapkan untuk tetap bersama dalam rumah dakwah ini?? Bukankah sebaiknya kau bersyukur, pergi satu datang seribu?? Bukankah engkau juga tahu, sejak panji dakwah ini dikibarkan pada zaman Rasulullah tercinta, banyak yang hengkang dan membangkang serta banyak para pembawa berita dusta? Adalah Ubaidillah bin Jahsy. Kader generasi awal yang menyempal. Bukan kader biasa, ia hidup di bawah dakwah Rasulullah. Bertemu langsung dengan penutup para Nabi. Mendapatkan ajaran dari beliau. Bahkan merasakan pahit getirnya mempertahankan Islam di Makkah, bahkan berpisah dari tanah air menuju negeri seberang. Murtad!!Adalah Abdullah bin Ubay yang gemar membawa berita dusta pada kaum Muslimin, yang sering mempengaruhi keyakinan jama’ah muslimin. Adalah Ustadz Ahmad As-Sukari sang masaikh dakwah di zaman ini yang juga hengkang pada zaman imam syahid Hasan Al-Banna. Bukankah mereka orang-orang hebat saudaraku??? Mereka berguguran seperti ranting yang jatuh dari pohonnya yang besar. Musuh-musuh dakwah ini mengira, dengan mengambil salah satu ranting yang jatuh, akan merobohkan pohonny yang besar. Namun yang terjadi adalah, ranting itu semakin kering tanpa ruh kehidupan, sedangkan pohon dakwah ini terus tumbuh semakin tinggi dan besar.
Saudaraku…kenapa harus menangis??
Jika jalan ini terlalu sukar, jika beban ini terlalu berat. Memang begitulah dakwah! Kau berharap semua berjalan dengan tenang, senang, tanpa gangguan, tanpa cercaan, tanpa makar, tanpa fitnah…?? saudaraku..kau ibarat mengharapkan kehadiran rembulan di tengah siang..mustahil!
Kenapa harus menangis??
Jika kini wajah dahwah kita seolah tertampar dengan berbagai isu yang terus berkembang dan memojokkan dakwah kita.. jika kini, keluarga dan masyarakat dilingkungan kita ikut terbawa arus media yang tak henti mengabarkan berita dusta. Tak perlu kau menangis dan kecewa, Karena mereka tak faham sama sekali saudaraku, mereka hanya mendengar dan wajar mereka percaya, karena mereka tak memiliki kematangan fikroh, kekuatan ruhiyah, kelapangan ukhuwah, sedangkan kau?? Bagaimana mungkin engkau menangis karena berita dusta yang melanda dakwah yang tersebar lewat media? Dimana nilai-nilai tarbiyah selama ini kau letakkan, jika kabar media begitu kau percaya dari pada saudaramu sendiri? Lalu apa bedanya kau dengan masyarakat yang tak tertarbiyah. Wajar mereka terbawa media tapi kau??? Bukankah seharusnya ini akan menambah keyakinanmu akan kebenaran jalan ini, yang takan pernah sepi dari gangguan dan cobaan?
Kenapa harus menangis saudaraku…
Kalau ternyata masih tersisa banyak harapan untuk meraih kemenangan abadi kelak…masih banyak ladang amal kebaikan yang terhampar dibuminya yang indah.. masih banyak jiwa-jiwa perkasa yang tak henti meneriakan kalimatullah..masih banyak jiwa-jiwa perindu ar-Royan yang tetap ikhlas beramal di kafilah dakwah, masih banyak saudara-saudara kita disini yang terus berbuat dengan keikhlasannya untuk ummat.. masih banyak saudara-saudara kita yang berlomba meringankan beban ummat di area bencana, bahkan mereka ikhlas membantu meringankan beban ummat sampai fukushima..tetaplah menjadi bagian dari dakwah ini saudaraku…jika mereka ada salah, itulah membuktikan mereka manusia bukan malaikat tanpa salah dan dosa..apakah kau seperti malaikat tanpa khilaf???
Jangan menangis saudaraku…
Mari kembali kita satukan langkah, kita kuatkan tekad, kita kepalkan tangan dan kita teriakkan takbir sekencang-kencangnya, agar bergetar sealam raya, agar bergetar jiwa-jiwa mukmin karena asma-Nya, agar bergetar musuh-musuh dakwah ini karena ketakutannya…mari kita kumpulkan energI, kita genggam tangan kanan kita, kita bakar semangat kita dalam dada, kita gentarkan musuh-musuh kita dan kita takbir bersama sekeras-kerasnya..ALLAHU AKBAR…………!!!!
“tangan bergenggam tangan…
Saksikanlah janji kami…
Untuk teguh dalam barisan…
Untuk maju atau hancur bersama…”
abu rafah/islamedia

Minggu, 29 Mei 2011

Puskomdays "Temu LDK Se-Indonesia"


Islamedia - Berbahagialah kita, manusia yang tinggal dan hidup di Indonesia, sebuah negara bergelar zamrud khatulistiwa dengan segala kekayaan alamnya serta kondisi geografis yang berbeda-beda di sepanjang wilayahnya menjadi tanah air bagi berbagai penduduk yang memiliki karakeristik dan budaya yang demikian unik dan mempesona.

Beraneka ragam suku bangsa, etnis, agama, bahasa dan budaya yang berbeda tidak lantas menjadikan negara ini terpecah belah, namun semakin memperkuat jati diri bangsa yang beradab dalam tatanan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah menghujam kuat dalam diri setiap penduduknya, menjadikan bangsa ini bangsa yang kuat, mengantarkannya menjadi bagian penting dari masyarakat dunia.


Namun demikian, pantaskah kita tetap berbahagia karena Indonesia ternyata menghadapi banyak persoalan sampai menginjak usia 66 tahun ini. Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia berbeda di tiap massa. Masalah yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia adalah timbulnya krisis kepercayaan. Tidak hanya di kalangan masyarakat awam, tetapi juga di kalangan pejabat pemerintahan serta kalangan akademisi.


Salah satu penyebab timbulnya krisis kepercayaan tersebut antara lain disebabkan terbentuknya pola pandang masyarakat Indonesia mengenai konsep kemajuan bangsa berdasarkan kepemilikan atas benda-benda fisik (materialisme).


Sesuai konsep dan kenyataan bahwa tolak ukur keberhasilan suatu bangsa dinilai dari kesuksesannya untuk menghargai sejarah, budaya dan tradisi serta keimanan, dan menguasai ilmu pengetahuan. Hal-hal ini yang cenderung menurun dimiliki bangsa kita saat ini. Melihat fenomena tersebut, maka mahasiswa atau pemuda sebagai bagian dari masyarakat harus berperan aktif menyelesaikan permasalahan umat dan bangsa yang dihadapi saat ini. Olehnya itu, pendidikan akan menjadi hal yang sangat utama, meliputi pendidikan untuk membentuk intelektualitas dan moralitas mahasiswa, pemuda dan generasi bangsa Indonesia. Pendidikan Agama, yang mengandung nilai-nilai penting untuk membentuk karakter masyarakat yang dapat hidup dalam sebuah bangsa yang majemuk, sehingga terbentuk masyarakat yang damai, adil dan sejahtera untuk Indonesia yang lebih baik. Di sisi lain, Islam dengan segala ketentuan-ketentuannya mengatur pembentukan karakter dan moralitas pemuda-pemudanya untuk dapat berperan aktif dalam berbagai kegiatan bermanfaat, baik itu kegiatan akademik, kepemudaan, keorganisasian, hukum dan HAM. Dalam berbagai kegiatan itulah para pemuda Islam diharapkan bisa meringankan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini.


Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia sebagai sebuah organisasi yang menghimpun seluruh Lembaga Dakwah Kampus yang ada di Indonesia, yang menghimpun pemuda-pemuda terbaik bangsa ini, mempunyai visi ke depan untuk membangun sinergi di atas segala keanekaragaman yang ada dengan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi jati diri bangsa, dengan memberikan kontribusi nyata bagi keharmonisan dunia. Salah satu cara yang ditempuh oleh FSLDK adalah mengadakan kegiatan PUSKOMDAYS “Temu Lembaga Dakwah Kampus Daerah se-Indonesia” sebagai ajang silaturrahim dan penyatuan kembali gerak langkah LDK di seluruh Indonesia.

http://islamediaonline.files.wordpress.com/2011/05/publikasi.png

Nama Kegiatan


Kegiatan ini bernama PUSKOMDAYS “TEMU LEMBAGA DAKWAH KAMPUS DAERAH SE-INDONESIA”



Tema Kegiatan


Optimalisasi Potensi Dakwah Kampus Indonesia di Kancah Internasional.


Bentuk Kegiatan


Stadium General

Mengangkat tema Potensi Indonesia dalam restrukturisasi Dunia Internasional/Nasionalisasi Indonesia dalam Kancah Internasional.



Sharing Grand Design FSLDK Indonesia


Sharing Grand design FSLDK menjelaskan mengenai Arahan Puskomnas dalam hal Grand Design-nya sehingga menjadi Brain Storming masing-masing komisi dalam rapat dan pelatihan masing-masing komisi nantinya.



Rapat Komisi


Rapat komisi diawali dengan FGD (Focus Group Ddiscussion), dimana FGD membahas Grand Design yang disampaikan saat Sharing di awal. Dalam hal ini, sudah di bagi masing-masing komisi, yaitu komisi isu, komisi LDK dan Komisi Humas



Sekolah LDK


Meliputi:

* Sekolah Rekruitmen & Pertumbuhan LDK disampaikan oleh komisi P2LDK Puskomda
* Sekolah Penyikapan Media & Creatif Aksi disampaikan oleh komisi PKIN Puskomda
* Sekolah ADK Kompetensi & Penokohan disampaikan oleh komisi Humas Puskomda
* Sekolah BSN diperuntukkan bagi Calon Tim BSN BP Nas
* Sekolah Mentoring bagi Badan Mentoring BP Nas
* Training For Trainer (Calon Trainer PMLDK Daerah)



Sekolah Dunia Islam ( BK Isu Dunia Islam )


Seluruh peserta digabung kembali. Untuk konsep sekolah Dunia Islam, pemateri beberapa menit menyampaikan materi mengenai keadaan dunia islam saat ini kemudian pemaparan secara teknis di lapangan mengenai teknis Jaringan Donasi Nasioanal sehingga untuk masing-masing Puskomda, mempunyai Tim JDN Daerah yang di PJ kan ke Komisi A tiap-tiap Puskomda dan berkoordinasi langsung dengan BK Isu Dunia Islam.



LDK Mandiri secara Finansial

Semacam training untuk membahas konsep mengenai teknis pencarian dana



Jambore ADK Nas dan Kordinasi FSLDK – Kord JRMN





Lounching Buku Panduan Muslimah, Kaderisasi Nasional oleh Pusat Komunikasi Nasional, LDK Birohmah Unila, juga Lounching SC FSLDK Nas

Reward Puskomda terbaik masing-masing komisi ( Puskomnas )




Waktu dan Tempat Kegiatan



Kegiatan PUSKOMDAYS insya allah akan dislenggarakan pada hari Jum’at-Ahad, tanggal 3-5 Juni 2011 bertempat di Kampus Darmaga, Institut Pertanian Bogor

JANGAN SAMPAI DAKWAH INI HANCUR DI TANGAN AKTIVIS DAKWAH?

Hal yang membuat saya sedikit meratapi kegagalan saya selama ini adalah tentang ruhiyah yang saya miliki. Terkadang pernah saya mendengarkan tausiyah dari ustad yang begitu panjang lebar tapi tidak berkesan sedikitpun di hati terkadang juga pernah mendengar nasehat dari seorang teman meski singkat tapi begitu menyentuh di hati. Setelah di jelaskan dalam pertemuan itu oleh Murabbi, baru lah saya tersadarkan ternyata semua itu tergantung pada ruhiyah kita. Tampilan kita sesungguhnya adalah ruhiyah kita, sepanjang dan sebagus apapun kita retorika, pidato, tilawah dll tapi ketika ruhiyah kita gersang, hambar, dan bermasalah maka pendengar atau mad’u akan merasakan hal yang sama, mereka akan merasakan ke gersangan dan kehambaran dalam mendengarkan kita berbicara.
Dalam jama’ah dakwah ini ada dua kekuatan utama yang harus kita jaga. kekutan ruhiyah, meski setinggi apapun jabatan kita dalam jama’ah dakwah ini ketika ruhiyah bermasalah maka akan bermasalah pulalah nantinya. Saya terkadang berpikir mengapa begitu sulitnya mengajak dan mengkader orang lain, mau ikut Pinguin susah, ajak Demo susah, turun aksi susah, cari dana susah dan semua nya terasa begitu susah. Ternyata memang mungkin ruhiyah saya yang bermasalah karena terlalu jauh dari Allah, sehingga Allah pun menjauh dan tidak turut mencampuri urusan dakwah ini. Tidak ada urusan yang berat didunia ini ketika Allah hadir dan ikut campur dalam kegiatan kita, mungkin saja tilwah saya masih kurang, qiyamullailnya jarang, shaumnya belum lancar dan mungkin masih banyak lagi masalah yang lainnya,Yah mungkin memang seperti itulah adanya, semoga kedepannya saya mampu lebih baik dari sekarang ini, dan saya berharap kita semua bisa menghidupkan ruhiyah kita agar kemudahan dalam jama’ah ini di berikan oleh Allah, karena sesungguhnya mengemban amanah dakwah ini seperti menggenggam bara api di tangan kita, tidak akan ada manusia yang sanggup mengemban amanah ini gunung saja akan hancur apalagi manusia.
Kekuatan jama’ah yang kedua adalah Ukhuwah, apa artinya jama’ah dan ruhiyah yang bagus jika ukhuwahnya juga bermasalah. Layaknya sebuah bangunan, seharusnya kita saling melengkapi, ketika tangan terluka kepala, kaki dan seluruhnya akan turut merasakan sakit. Mungkin saja selama ini saya kurang memperkuat ukhuwah sehingga belum mampu merasakan penderitaan dari ikhwah yang lain bahkan tidak merasakan susah ketika yang lain susah, mungkin kurang silaturahmi dengan ikhwan yang lain sehingga ketika ada permasalahan cendrung berpikir negative terhadap mereka. Bagaimana mungkin jama’ah dakwah ini akan solid dan kuat jika para penggeraknya saja saling bersu’uzon dengan yang lainnya, tidak saling perduli dengan masalah saudaranya, sering ghibah, dan lain sebagainya.
Saya benar-benar merasakan adanya kekosongan dalam diri ini, mungkin terlalu banyak memikirkan pribadi sehingga dengan begitu mudahnya saya mengabaikan jama’ah dakwah ini. Saya berharap tidak ada orang lain yang melakukan kebodohan seperi yang saya lakukan selama ini. Saudaraku, jangan sampai dakwah ini hancur di tangan para aktivis dakwah. Saya berharap kita semua mampu memperbaiki diri kita sendiri dengan membersihkan jiwa kita, memperkuat ruhiyah dan ukhuwah kita. Semoga dengan jalan seperti itu kita mampu menghidupkan dan memperkuat jama’ah dakwah ini dengan senantiasa mengaharapkan campur tangan Allah.
Mungkin inilah ilmu baru yang saya dapatkan pada hari ini yang bisa saya bagikan meski masih banyak lagi hal baru saya dapatkan, namun seklumit inilah yang hanya bisa saya tuliskan, semoga bermanfaat khususnya saya pribadi dan bagi pembaca sekalian. Wallahu ‘alam bissawab (copas dari salah satu blog ikhwan).

Kamis, 19 Mei 2011


Munkgin kita merasa yakin bahwa segala usaha telah kita lakukan. Meski sebenarnya tidka ada ukuran juga untuk menilai diri sendiri kalau kita melakukan segalanya. Namun kerja keras dan upaya kita untuk selalu berusaha, tentu telah tercatat sebagai satu nilai kebaikan. Dan kita tahu, bahwa tidak ada kebaikan di sisi Allah yang sia-sia, tidak ada kebaikan yang tidak terbalas.
Tapi ketika semua yang telah kita lakukan belum juga menampakkan hasil, barangkali kita perlu menyadarkan diri untuk melihat lebih dalam pada sosok kita sendiri. Sebab boleh jadi, sebenarnya kita menyimpan penghalang yang membuat keberhasilan itu terus tertunda. Ada sesuatu yang salah sehingga waktu tak juga mau bicara . Setiap orang wajib melakukan introspeksi, agar dia memahami kekurangan yang melekat di dirinya, yang munking menjadi penghalang datang sesuatu yang dia harapkan.
Ibrahim AlKhawwas pernah menceritakan, suatu hari ia keluar untuk menentang hal hal mungkar. Dia lalu dikejutkan oleh segerombolan anjing yang menyalak kearahnya, hingga ia tidak bisa melanjutkan perjalannya untuk melaksanakan maksudnya. Dia kembali, kemudian masuk kemasjid dan melaksanakan shalat. Setelah keluar dari masjid, kawanan anjing-anjing itu mengibas ibaskan ekornya dan dia berjalan meninggalkannya tanpa ada gangguan lagi dan tanpa ada rasa takut dihatinya, sehingga dia bisa meneruskan perjalanan dan melaksanakan niatnya. Ketika ditanya tentang kejadian itu, Ibrahim berkata,"Dalam diriku sendiri saar itu masih ada kemungkaran, maka anjing-anjing itupun menghadangku. Tatkala aku kembali dan bertaubat atas dosa-dosa itu, maka yang terjadi adalah seperti apa yang kalian lihat,"
Ketika kita telah berdoa, misalnya berkali kali dan sudah sekian lama melakukannya, tapi yang kita pinta belum juga terwujud, mungkin ada hal yang harus kita perbaiki dari sikap kita, dari pekerjaan-pekerjaan yang menjadi sumber penghidupan kita, dari cara kita memperlakukan karunia yang diberikan Allah kepada kita, dan dari banyak lagi aspek yang lain. Dari situ mungkin kita menemukan satu kekurangan yang menuntut untuk segera di perbaiki, agar kita tidak terjebak dalam penantian yang panjang karena hanya bersandar dari banyaknya usaha dan melupakan hal yang lain.
karena itu, sekali lagi, PERIKSA DIRI DAN PERBAIKI selalu hal hal yang akan menghambar datangnya hasil, sehingga kita tidak terjebak dalam penantian yang panjang bersama waktu yang tak terlihat ujungnya.(Sultan Hadi)

Minggu, 08 Mei 2011

Dengan Gerobak Reot Hantarkan Anak ke Perguruan Tinggi

Potret Kehidupan Sujak (63) Penjual Gorengan di Terminal Simpang Nangka Dengan Gerobak Reot,
Antarkan Anak Hingga Perguruan Tinggi Sepintas lewat dan mampir membeli gorengan di Terminal Simpang Nangka, terlihat sosok laki-laki tua penjual gorengan berperawakan kecil kurus dengan gerobak reot yang digunakannya. Laki-kaki itu bernama Sujak, seorang bapak 5 orang anak warga Kelurahan Banyumas Kecamatan Curup Tengah. Dengan gerobak reotnya itu, laki-laki kelahiran 63 tahun lalu ini telah mengantarkan anak-anaknya sekolah hingga ke perguruan tinggi.
Sujak berjualan gorengan sejak tahun 2000, bertepatan dengan beroperasinya Terminal Simpang Nangka. Gorengan yang dijual Sujak di antaranya tahu, tempe, empek-empek dan pisang goreng. Harga gorengan itu Rp 500 per buah. Terminal Simpang Nangka saat itu sunyi lengang. Namun Sujak tetap sabar menanti calon pembeli datang menghampirinya. Biasanya, pembeli gorengan buatan Sujak itu adalah para penumpang yang menanti kedatangan bus. Ketika bus tiba, para penjual gorengan termasuk Sujak, sedikit berlarian mendekati bis yang datang, berharap rezeki datang. Di sisi lain, Sujak yang hanya seorang penjual gorengan tak ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya yang hanya lulusan SR (Sekolah Rakyat). Sujak bertekad, walaupun hanya seorang penjual gorengan namun anak-anaknya harus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Hal itu dibuktikannya, 2 putranya yakni Hallyan (25) kuliah di STAIN Curup semester terakhir, Yudo Anggo Promono (22) di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Jawa Timur semester terakhir. Bahkan Yudo diangkat menjadi Asisten Dosen. Tiga anak Sujak yang lain yakni Toriq Trihandayani (SMAN 5 Curup), Adi (SMP 3 Talang Ulu) dan Srikandi (SD 06 Curup). “Anak saya pokoknya harus sekolah. Biarlah mereka minder karena bapaknya jualan gorengan. Saya terus mendorong mereka jangan berhenti sekolah,” papar Sujak dengan nada tegar. Sujak merupakan perantau asal Jawa, tiba di Curup tahun 1974. Ia sudah berkeliling gonta ganti usaha. Tahun 1985, Sujak pulang ke Jawa untuk menjemput sang calon bidadari pelengkap kehidupan. Karena ia tidak boleh menikah dengan gadis yang bukan dari Kepulauan Jawa. Karena betah di Kota Curup yang penuh embun di pagi hari, akhirnya bersama sang istri ia tinggal di Curup. Mulailah ia membuat gerobak gorengan berjualan keliling di Kota Curup dan istri berjualan sayuran.
Saat Terminal Simpang Nangka beroperasi tahun 2000 hingga kini, Sujak setia bersama gerobak dan gorengannya. Setiap pagi sekitar pukul 08.00 WIB, ia menjadwalkan harus tiba di Terminal Simpang Nangka. Artinya sejak waktu subuh usai, ia harus menyiapkan peralatan dan bahan gorengan bersama istrinya, Supatmi (46). Hingga berhari-hari sampai pukul 18.00 WIB, Sujak menunggu penumpang mobil bus dari Jawa, Bengkulu, Palembang, Padang dan kota besar lainnya yang transit di terminal ini. Beberapa mobil pejabat sesekali lewat depan gerobaknya. Sujak tetap tegar walaupun banyak juga yang membuat ia jengkel.”Saya sering iri hati. Pasalnya kalau anak-anak muda biasanya milih-milih. Mungkin gerobak saya kelihatan reot, idak mau beli gorengan kami,” ujar Sujak. Dalam sehari, Sujak mendapat omzet kotor Rp 100 ribu – Rp 160 ribu. “Biarlah istri saya yang mengatur keuangannya. Saya takut lemah kalau tahu penghasilan sedikit. Jadi saya hanya tahu kalau kita harus punya manajemen keuangan,” tutup Sujak.(**)
Di tulis oleh : Insan yg merindukan cinta kedua orang tua hingga mengharapkan syurga sang Pencipta.

Senin, 24 Januari 2011

Sahabat.  Persaudaraan ini akan tetap indah. Sampai kapanpun. harapan besar,
kita selalu menjaga silaturahmi ini. Ukhuwah ini. Persaudaraan  ini.

Sahabat. Kalian telah menggoreskan pelangi yang indah didalam  kehidupan kampus.
Dan mungkin itu juga yang kalian rasakan? Ketika  persaudaraan menjadi hal yang
paling manis, yang selalu mengisi  hari-hari kita.

Disinilah. di Cahaya Islam. kita  mengerti arti Islam yang  sesungguhnya. .
Ketulusan. Karena  kita, bekerja, berjuang, bukan demi pujian,
bukan demi prestise. Kita  bekerja karena suatu dorongan spiritual yang kita
sadari sepenuhnya.  Dorongan ketulusan dari hati yang paling dalam. Untuk
menyerukan suatu  kebenaran. Mungkin jumlah kita tidak banyak. Tapi itulah
keunikannya.  ketika kita berani melawan mainstream yang ada. Kita bukanlah 
orang-orang yang hanya mengikuti arus semata. dan itulah yang ingin kita 
sampaikan. Bahwa kebenaran. Bukanlah datang dari suara mayoritas.  Bukan. Sama
sekali bukan. Kebenaran bisa datang darimana saja. Bahkan  mungkin dari seorang
anak kecil sekalipun. Dan kita tahu benar. Bahwa  ilmu, amal, dan dakwah harus
terintegrasi dengan baik. Dikelola dengan  baik. di menej dengan baik. Dalam
suatu wadah organisasi yang baik pula.

Sahabat.  Mungkin selalu membutuhkan proses untuk menjadi pribadi yang lebih 
baik. Perbedaan cara pandang kita tentang Islam, seringkali menjadi hal  yang
terlalu dibesarkan. Islam tentu tidak mengajarkan keegoisan. Cara  dakwah yang
diajarkan dan dicontohkan oleh Rasululloh Shalallohu'alaihi  Wasallam-pun,
bukanlah dakwah yang dilakukan dengan cara kasar, bengis,  dan kejam. Justru
sebaliknya, Beliau Shalallohu'alaihi Wasallam,  mengajarkan kepada kita untuk
berdakwah dengan santun, lembut, dan pebuh  kasih sayang. Karena Islam, adalah
agama yang penuh dengan Cinta. Dan  sekali lagi, itulah yang ingin kita
tunjukkan.

ganbatte kudasai !!!

# cahaya islam ! semangadh !!! \\(^0^)//
terdepan dalam ilmu dan amal
Penulis : Etri Jayanti (Daud)(Ketua Keputrian CAIS Curup)

Rabu, 15 Desember 2010

Berhenti Berarti Mati

Anas bin Malik mengatakan tentang Abdullah bin Ummi Maktum yang secara kondisi fisik buta. Tapi pada perang Yarmuk, Abdullah bin Ummi Maktum hadir di tengah para mujahidin di medan perang, memakai baju besi, memegang bendera. Anas bin Malik bertanya, wahai Abdullah bin Ummi Maktum, bukankah Rasulullah saw telah memberi udzur kepadamu? Ia menjawab, “Ya betul, memang dalam Al Quran telah diberikan udzur kepada orang buta. Tetapi saya menginginkan dengan kehadiran saya di sini, di medan perang, paling tidak dapat menambah jumlah tentara Islam.”

Diceritakan lagi ketika tentara Holagu masuk ke kota Baghdad, terdapat seorang ulama yang juga buta. Dia menghadang tentara dengan mengayunkan pedang ke kanan dan ke kiri barangkali ada musuh yang kena. Secara logika, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang dalam kondisi seperti itu? Barangkali kalau dia duduk di rumah dia tidak dosa dan tidak ada pertanggung jawabannya di sisi Allah. Tapi masalahnya, ia ingin berkontribusi, ingin aktif.

Kisah kisah semacam ini banyak dalam kisah tabiin. Yang kita inginkan dalam tarbiyah adalah para kader dakwah seperti itu. Meskipun sudah udzur tetap saja bersemangat berjuang, berjuang, berjuang. Kendala fisik, materi, kondisi ekonomi, minimnya sarana, dan kendala-kendala duniawi lain bukanlah halangan manakala iman sudah tertanam kuat di dada.

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hambal ditanya muridnya, “mataa yajidul abdu tha’marrahah?” "kapan seseorang bisa beristirahat?” Ia menjawab, “Indamaa yatha’u ihda qadamaihi fil jannah” (“Jika kita telah menginjakkan kaki di Surga, maka disanalah kita akan beristirahat”). Artinya sebelum mati, tidak ada waktu untuk senang senang istirahat. Laa rahata li du’at illa ba’dal mamaat (tidak ada kamus berleha-leha bagi para da'i kecuali setelah mati). Itu kata Syaikh Ahmad Rasyid. Jadi barangsiapa yang mau istirahat silahkan mati. Meskipun setelah itu juga belum tentu bisa istirahat karena tidak ada amal.**

Oleh: Ustadz Abdul Muiz

Sabtu, 27 November 2010



Sobat sekalian ternyata islam pernah berjaya, mari kita rebut kembali kejayaan islam. di tangan para pemuda lah semua cita tersebut dapat tergapai. mari kuat pondasi aqidah,eratkan ukhuwah dan dapatkan ilmu pengetahuan, pertahankan mentoring.Ok!
by : Rabun (Mantan Ka LDK CAIS)


Antara Dakwah dan Spiderman
Udah pada nonton film spiderman2 kan? udah2..malah udah sampe episode 6 yee..itu sih sinetron Tersanjung seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasanya dalam film Spiderman2 Peter Parker sempat memutuskan untuk tidak lagi menjalankan tugasnya sebagai Spiderman. Spiderman yang biasanya begitu gigih memberangus kejahatan tiba-tiba merasa bahwa ia harus berhenti. kok bisa2nya ya pahlawan super sekaliber spiderman sempat mengalami ke"futur"an? hmm.. mungkin ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini 1. Tantangan dan cobaan yang makin berat Ya memang sudah tuntutan skenario. Namanya juga Spiderman2 tantangannya pasti lebih berat dari film Spiderman dan musuh2nya pun pasti lebih hebat dan canggih. Jadi seharusnya tantangan yang makin berat bukanlah alasan yang tepat bagi Peter Parker untuk mundur. Begitu pula dengan kita kawan.. sudah sunatullah bahwa semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang angin yang menerpa. jalan dakwah memang semakin lama akan semakin sulit dan ini bukanlah hal yang patut dipersoalkan. Coba deh kita contoh jagoan Saiya di Dragon Ball,setiap kali mereka berada dalam kondisi hampir mendekati titik kematian,kemampuan mereka justru bertambah berkali lipat. 2.Manajemen yang Buruk Peter Parker sebenarnya tidak perlu mengalami kehidupan yang kacau,pekerjaan yang berantakan,studi yang amburadul,dan cinta yang gagal bila ia bisa memanajemen dirinya dengan baik. Pekerjaanya sebagai spiderman amatlah tidak layak dijadikan kambing hitam namun sepertinya lebih cocok jadi laba-laba hitam. begitu pula dengan kita,bila kita mengalami kekacauan kita sering menyalahkan banyaknya amanah,organisasi,atau kepanitiaan yang kita ikuti.Padahal masalah utamanya adalah manajemen diri kita yang buruk. Ahh..andai amanah bisa ngomong,dia ga akan rela dijadikan kambing hitam karena dia merasa tidaklah sehitam kambing(?) 3.Tidak meningkatkan kapasitas diri Dari mulai film spiderman yang pertama kemampuan spiderman ya gitu2 mulu,ngeluarin jaring2,merayap dan melompat dari gedung ke gedung,dan dia merasa cukup dengan kemampuannya itu. Padahal tantangan yang ia hadapi kan akan semakin berat. Kenapa dia ga coba jurus pengendalian angin kayak avatar aang? atau kekuatan bulan kayak sailormoon? atau belajar kamehameha kayak songoku? atau pinjem kantong ajaibnya doraemon kek. Kita juga ga boleh puas dengan kemampuan kita sekarang,semakin banyak tugas dan amanah yang kita emban kapasitas diri kita seharusnya juga ikut bertambah. mana mungkin kita ingin menampung air seisi danau tapi hanya membawa wadah barupa cangkir kecil 4. Spiderman bekerja sendiri Spiderman selalu beraksi sendiri One man show Ga kayak Power Ranger yang slalu beraksi berlima Juga ga kayak si buta dari gua hantu yang selalu ditemenin si kliwon Wajar kalo spiderman jadi merasa kelelahan dan kewalahan. Nah kita ga boleh “one man show kayak spiderman”.Amal jama’i atau kerja tim adalah hal yang mutlak kita butuhkan sehingga kita tidak akan merasa kelelahan dan kewalahan menjalankan amanah-amanah kita. Selain itu ketika kita futur akan ada orang yang selalu siap menyokong ,membantu kita bangkit lagi dan melompat lebih tinggi *promosi terooossss Bukankah medan perjuangan ini terlalu berat dan sepi untuk dilalui sendiri? 5.Kurang Komunikasi Mengapa hubungan Mary Jane dan Peter Parker kacau? Hubungan dengan keluarga dan bosnya pun menjadi kacau? Selain tidak mampu memanajemen diri Peter Parker pun jarang berkomunikasi Padahal jika komunikasi ini terjalin dengan lancar,mungkin lingkungannya akan lebih memahami. Selain itu Peter Parker juga tidak pernah mengkomunikasikan kesulitannya pada superhero yang lain. Padahal mungkin mereka memiliki solusi untuk masalah itu. Misalnya bertanya dan meminta nasehat pada superhero senior seperti Gaban,Gundam, atau Gatot Kaca. Atau mengkomunikasikan kesulitannya kepada superhero2 junior seperti avatar aang, Ben10,atau Naruto. 6.Amalan Yaumian yang buruk Pernah liat spiderman tilawah ? Atau puasa senin kamis? Atau berdzikir sambil melompat dari gedung ke gedung? Nah itulah yang membuat spiderman gampang futur . Da’i yang futur juga berawal dari ruhiyah yang buruk. Karena kedekatan dengan Allah lah yang akan paling menentukan keberhasilan perjuangan kita Di film Spiderman2, Peter Parker akhirnya memutuskan untuk berhenti menjadi spiderman, soalnya dipikir-pikir ngapain juga susah2 membasmi kejahatan,toh ada polisi. Lagipula selama ini dia bekerja tanpa pamrih,bukannya dapet gaji atau penghargaan..eh hidupnya malah hancur-hancuran. Setelah Peter Parker berhenti jadi Spiderman, Kehidupannya pun sempat jadi lebih baik. Dia baikan lagi dengan kekasihnya, studinya lancar, pekerjaannya jadi nggak amburadul lagi. Tapi itu hanya bertahan sebentar… karena dia tak bisa memungkiri bahwa ada yang kurang dalam kehidupannya yang seperti itu. Dia bagaimanapun tetap merasa lebih bahagia menjadi Spiderman, meski dengan sejuta kesusahan dan tantangannya. Kita pun seperti itu kawan... Kita telah memilih jalan dakwah ini. Mungkin hidup biasa lebih aman dan tentram. Tak perlu memikirkan orang lain, bebas bersenang-senang, asyik dugem,berleha-leha, tapi itu tetap aja ga enak. dakwah dengan segala perih yang ada di dalamnya tetap lebih manis…. Yah semoga kita bisa mengambil hikmah di balik “futur”nya Spiderman ini. Tapi tetep aja saya ga mau kayak spiderman,kayak Batman aja ah.. pembasmi kejahatan, pembela kebenaran juga… tapi hidupnya kaya raya, sukses, makmur…. Hehehe. Wallahu’alam bishowab
Penulis: Ukhti. E3 JAYANTI (Ketum Keputrian LDK CAIS)

PIlih, Mau Jadi Ikan yang Seperti apa?
Antum punya kucing di rumah? Kalo punya, coba deh, perhatikan gimana tingkahnya saat melintasi meja makan yang di atasnya ada ikan goreng yang haruuuum. Dijamin, kucing itu pasti akan menghentikan langkahnya, kemudian dengan langkah pelan sambil mengendap-endap, ia akan naik ke meja makan. Lalu ia akan mengendus-ngedus tutup hidangan yang melindungi lauk pauk yang di antaranya ada ikan goreng tadi. Friendsfillah, kalo ikan yang berada dalam tutup hidangan aja udah bisa membangkitkan hasrat kucing, gimana memuncaknya hasrat kucing kalo Antum sengaja melintas di depannya sambil menyeret ikan goreng dengan tali. Pasti kucing itu akan langsung menyambar ikan yang Antum seret di depan matanya. Ia tidak lagi merasa perlu untuk berjalan pelan dan mengendap-ngendap. Bukan hanya mengejar, tangan dan cakarnya pun langsung terjulur untuk meraba. Sedetik saja Antum lengah, yakinlah bahwa kuicing itu sudah langsung menerkam ikan goreng lalu membawanya pergi ke tempat sepi sbelum malahapnya. Begitulah sifat kucing. Saat menyadari kehadiran ikan, hasratnya akan bangkit. Namun, tatkala ia melihat ikan tersebut berada dalam tutup pelindung, maka ia hanya bisa mengendus-ngendus sambil berusaha mencari kesempatan untuk merebutnya. Jika sudah lama ia tak melihat kesempatan itu, tidak jarang, ia pun akan pergi meninggalkan ikan yang tadi begitu mengundang hasratnya. Sifat kucing ketika melihat ikan Friends, hikmah apa yang dapat Antum ambil dari fenomena kucing dan ikan goreng tadi? Yups!!! Antum benar. Fenomena kucing dan ikan goreng tadi akan mengingatkan kita pada sifat dasar laki-laki yang melihat wanita cantik. Ga percaya??! (CAUTION!!! Jangan dicoba!!!) Coba Antum perhatikan bagaimana reaksi laki-laki yang melihat seorang wanita cantik dan berjilbab? Tentu ia akan tertarik dan menatapnya sambil tertegun Lalu ia akan mengubah sikap kasarnya menjadi baik dan tingkah lakunya dialim-alimin. Nanti jika sang akhwat yang diincarnya itu pergi dan menghilang, maka ia akan kembali ke sifat asalnya. Sekarang coba Antum perhatikan reaksi lelaki yang melihat wanita cantik berpakaian seksi lewat di depannya. Pasti matanya akan menatap tajam penuh nafsu dan tidak jarang siulan pun akan berbunyi. Bukan itu saja, godaan-godaan berupa kata-kata akan keluar dari sarangnya sebagaimana kucing yang mengeong melihat ikan di depan matanya. Tidak jarang lelaki yang melihat wanita seksi melintas di depannya tadilangsung mengejar wanita tersebut. Jika lelaki itu mempunmyai ketampanan dankekayaan (cakar), maka ia akan langsung menjulurkan keduanya sebagai pemikat. Jika sudah dicengkram dengan cakar ketampanan dan kekyaan, biasanya wanita seperti itu sulit menolak. Dan kelanjutan ceritanya, pasti Antum sudah hapal bukan? Na’udzubillah… Sekarang pikirkan, enakan jadi ikan yang mana?  
Penulis: Riri Hutami (Bendahara Umum LDK CAIS) Sumber : - Kado Cinta untuk Remaja (Harlis Kurniawan) - Aku Takut Tak Berjilbab (Abu Abdullah Hamman)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites